Studi dengan 20.000 partisipan dewasa muda mengungkap, anak muda yang merokok secara teratur berisiko lebih besar mengalami penurunan tingkat kecerdasan dibandingkan mereka yang tidak merokok. Semakin berat kebiasaan merokok partisipan, semakin rendah tingkat kecerdasannya.
Peneliti dari Sheba Medical Center di the Tel Hashomer Hospital, Israel menemukan, partisipan yang menghabiskan lebih dari satu bungkus rokok sehari memiliki IQ sekitar 90. Rata-rata tingkat kecerdasan berada pada rentang 84 hingga 116 poin atau memiliki IQ 7,5 lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak merokok. Perokok usia 18 hingga 21 memiliki IQ 94. Sedang partisipan tidak merokok dengan usia sama rata-rata memiliki IQ 101.
Menurut pemimpin studi Dr. Mark Weiser, masih belum jelas apakah merokok menyebabkan penurunan IQ atau apakah orang-orang yang kurang cerdas cenderung lebih senang merokok.
"Jelas bahwa orang-orang dengan IQ rendah memilih untuk merokok. Ini bukan hanya masalah status sosial ekonomi seperti kemiskinan atau kurangnya pendidikan," terang Weiser, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, Senin (29/3).
Temuan ini, lanjut Weiser, mengkonfirmasi temuan sebelumnya yang menyatakan bahwa orang-orang dengan IQ lebih rendah cenderung membuat keputusan yang lebih buruk terkait kesehatan mereka. Mereka berisiko lebih besar menggunakan obat-obatan, mengonsumsi makanan tidak sehat dan kurang olahraga.
Studi ini, terang dia, juga bisa digunakan untuk mencegah kebiasaan merokok pada orang muda dengan menitikberatkan pada remaja dengan IQ yang lebih rendah.
Peneliti menemukan, 28 persen remaja merokok satu batang rokok atau lebih sehari, tiga persen mengaku pernah merokok di masa lalu, sedang 68 persen menyatakan tidak pernah merokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar