MATERI
PEMBELAJARAN/ TARGET HAFALAN
SANTRI AL-FATIHAH
TAHUN
AJARAN 2011-2012
I.
TAUHID
Secara
bahasa, tauhid berarti keesaan,
maksudnya adalah berikrar bahwa Allah SWT adalah Esa, Yaitu bersaksi bahwasanya
tidak ada yang berhak disembah dan menerima ibadah kecuali Allah Subhanahu
wa Ta'ala, menta'ati hal tersebut dan mengamalkannya.
Makna
kata لَا
إِلهَ إِلَّا اللهُ adalah "Tidak ada sesembahan
yang hak selain Allah".
A. RUKUN SYAHADATAIN
è Syahadat
tauhid, ”Laa ilaaha illallah” mempunyai dua rukun:
1. An-Nafyu atau ( peniadaan) : "Laa ilaha" (لَا إِلهَ ) membatalkan syirik dengan segala bentuknya dan mewajibkan kekafiran terhadap segala apa yang disembah selain Allah.
2. Al-Itsbat (penetapan): "illallah" (إِلَّا اللهُ ) menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan konsekuensinya.
1. An-Nafyu atau ( peniadaan) : "Laa ilaha" (لَا إِلهَ ) membatalkan syirik dengan segala bentuknya dan mewajibkan kekafiran terhadap segala apa yang disembah selain Allah.
2. Al-Itsbat (penetapan): "illallah" (إِلَّا اللهُ ) menetapkan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah dan mewajibkan pengamalan sesuai dengan konsekuensinya.
è Rukun
Syahadat "Muhammad Rasulullah" Yakni:
1.
Tidak Ifrath (berlebih-lebihan) dan
2.
Tidak Tafrith (meremehkan) pada sunnah,perintah dan hak Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam
B. SYARAT TAUHID
Tanpa
syarat-syarat yang 7 ini, syahadat tidak akan bermanfaat bagi yang
mengucapkannya.
1.
'Ilmu, yang menafikan jahl (kebodohan).
2. Yaqin (yakin), yang menafikan syak (keraguan).
3. Qabul (menerima), yang menafikan radd (penolakan).
4. Inqiyad (patuh), yang menafikan tark (meninggalkan).
5. Ikhlash, yang menafikan syirik.
6. Shidq (jujur), yang menafikan kadzib (dusta).
7. Mahabbah (kecintaan), yang menafikan baghdha' (kebencian).
2. Yaqin (yakin), yang menafikan syak (keraguan).
3. Qabul (menerima), yang menafikan radd (penolakan).
4. Inqiyad (patuh), yang menafikan tark (meninggalkan).
5. Ikhlash, yang menafikan syirik.
6. Shidq (jujur), yang menafikan kadzib (dusta).
7. Mahabbah (kecintaan), yang menafikan baghdha' (kebencian).
C. INTI TAUHID
Tauhid Rububiyah Maksudnya adalah kita meyakini keesaan Alloh dalam memberi rezeki,
memberikan manfaat, menolak mudharat dan lainnya yang merupakan kekhususan bagi
Alloh.
Tauhid Uluhiyah Yaitu kita mengesakan Alloh dalam segala macam ibadah yang kita
lakukan. Dimana kita harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah itu hanya
kepada Alloh semata.
Tauhid Asma Wa Sifat adalah kita beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat
Alloh yang diterangkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rosululloh serta meyakini
bahwa hanya Alloh-lah yang pantas untuk memiliki nama-nama dan sifat tersebut.
D. MENUNTUT ILMU
Salah
satu kewajiban umat islam adalah menuntut ilmu,karena :
Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah Allah, mereka membacakan kitabullah dan mempelajarinya, kecuali turun kepada mereka ketenangan, dan rahmat menyelimuti mereka, para malaikat mengelilingi mereka dan Allah memuji mereka di hadapan makhluk yang ada didekatnya. Barangsiapa yang kurang amalannya, maka nasabnya tidak mengangkatnya.”
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah Allah, mereka membacakan kitabullah dan mempelajarinya, kecuali turun kepada mereka ketenangan, dan rahmat menyelimuti mereka, para malaikat mengelilingi mereka dan Allah memuji mereka di hadapan makhluk yang ada didekatnya. Barangsiapa yang kurang amalannya, maka nasabnya tidak mengangkatnya.”
عَنْ
أَنَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّم طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ، وَإِنَّ
طَالِبَ اْلعِلْمِ يَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ شَيْ حَتَّى ألْحِيْتَانَ فِي
الْبَحْرِ ( رواه ابن عبد الرّحْمَن
ِArtinya,“Dari Anas r.a.
berkata: Rasulullah saw bersabda: menuntut ilmu itu wajib atas setiap
orang Islam, karena sesungguhnya semua (makhluk) sampai binatang-binatang yang
ada di laut memohonkan ampun untuk orang yang menuntut ilmu”. (H.R. Ibnu
Abdurrahman)
Di
lain waktu,Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah bersabda :
إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ
“Jika kalian melewati taman syurga maka berhentilah. Mereka bertanya,”Apakah taman syurga itu?” Beliau menjawab,”Halaqoh dzikir (majlis Ilmu/tempat belajar).”
إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ
“Jika kalian melewati taman syurga maka berhentilah. Mereka bertanya,”Apakah taman syurga itu?” Beliau menjawab,”Halaqoh dzikir (majlis Ilmu/tempat belajar).”
[Riwayat
At Tirmidzi dan dishahihkan Syeikh Salim bin Ied Al Hilali dalam Shahih Kitabul
Adzkar 4/4].
II.
FIQIH
A. Sholat rukunnya ada 12
yakni :
1.
Berdiri bagi
yang mampu
2.
Takbiratul
ihram
3.
Membaca Al
Fatihah di Setiap Raka’at
4. Ruku’ dan thuma’ninah
5. I’tidal setelah ruku’ dan
thuma’ninah
6. Sujud dan thuma’ninah
7. Duduk di antara dua sujud dan
thuma’ninah
8. duduk tasyahud
9. Tasyahud akhir
10. Shalawat kepada Nabi setelah
mengucapkan tasyahud akhir
11. Salam
12. Urut dalam rukun-rukun yang ada
B. Puasa Rukunnya ada 2
1.
Niat
III.
AQIDAH
AKHLAQ
A. Adab Makan
Rosulullah
tak pernah mencela makanan atau minuman,mengambil makanan yang dekat dan tak
bangkit dari makan sebelum yang lain selesai dalam jamuan,makan sebelum lapar
dan menyudahi sebelum kenyang namun tak pernah membiarkan makanan atau minuman
tersisa sia-sia walau hanya sebutir atau setetes. Cuci tangan sebelum makan dan
sesudah makan. Mengawali makan selalu dengan bismillah, Tidak duduk sambil
bersandar&tengkurap
Beliau
bila makan menggunakan 3 jari saja yaitu ibu jari,telunjuk dan jari tengah pada
saat makan makanan yang bisa dengan 3 jari. Bila selesai makan,sisa makanan
yang menempel pada jari beliau jilati.
B. Adab dalam Majelis Ilmu(BELAJAR)
• Ikhlas. Dan berniat untuk menimba ilmu dengan sungguh-sungguh diawali dengan do’a.
•Bersemangat Menghadiri Majelis Ilmu.
• Bersegera Datang Ke Majelis Ilmu Dan Tidak Terlambat, Bahkan Harus Mendahuluinya Dari yang lain.
• Mencari Dan Berusaha Mendapatkan Pelajaran Yang Ada Di Majelis Ilmu Yang Tidak Dapat Dihadirinya.
• Mencatat Fidah-Faidah Yang Didapatkan Dari Kitab.
• Tenang Dan Tidak Sibuk Sendiri Dalam Majelis Ilmu.
• Tidak Boleh Berputus Asa.
• Jangan Memotong Pembicaraan Guru Atau Penceramah.
• Beradab Dalam Bertanya.
• Mengambil Akhlak Dan Budi Pekerti Gurunya.
B. Adab dalam Majelis Ilmu(BELAJAR)
• Ikhlas. Dan berniat untuk menimba ilmu dengan sungguh-sungguh diawali dengan do’a.
•Bersemangat Menghadiri Majelis Ilmu.
• Bersegera Datang Ke Majelis Ilmu Dan Tidak Terlambat, Bahkan Harus Mendahuluinya Dari yang lain.
• Mencari Dan Berusaha Mendapatkan Pelajaran Yang Ada Di Majelis Ilmu Yang Tidak Dapat Dihadirinya.
• Mencatat Fidah-Faidah Yang Didapatkan Dari Kitab.
• Tenang Dan Tidak Sibuk Sendiri Dalam Majelis Ilmu.
• Tidak Boleh Berputus Asa.
• Jangan Memotong Pembicaraan Guru Atau Penceramah.
• Beradab Dalam Bertanya.
• Mengambil Akhlak Dan Budi Pekerti Gurunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar